Pages

Sabtu, 11 Februari 2012

Komposisi Bumi

Nama   : Andi Asdiana Irma Sari Yusuf
NIM    : H31110276
Kulit bumi terutama dari batuan-batuan beku berupa batuan-batuan beku berupa batuan endapan dan batuan metamorf
a. Batuan endapan
Batuan beku diperoleh karena adanya proses pembekuan dari zat-zat pada saat terjadi pembentukan bumi.
b. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terjadi dari perubahan batuan satu ke batuan lain yang diakibatkan oleh adanya pengaruh tekanan, panas, dan sebagainya.
Clark dan Washington (1924) memperkirakan bahwa kedalaman 16 km bumi terdiri dari, 95 % batuan beku, 4 % shale (batuan tertentu), 0,75 % batu pasir, dan 0,25 % batu kapur. Juga Clark dan Washington telah melakukan 5159 analisa batuan beku dan ia hitung rata-ratanya dan memperoleh komposisi batuan beku seperti berikut:
·         SiO2 (60,18 %)
·         Al2O3 (15,61 %)
·         Fe2O3 (3,14 %)
·         FeO (3,88 %)
·         MgO (3,56 %)
·         CaO (5,17 %)
·         Na2O (3,91 %)
·         K2O (3,19 %)
·         TiO2 (1,06 %)
·         P2O5 (0,3 %)
Pada perhitungan analisa di atas di mana H2O dan kandungan yang paling kecil diabaikan. Dari hasil analisa ini sebagian orang tidak setuju karena 3 hal:
1.  Distribusi geofisika analisa tidak merata karena cuplikan hanya diambil pada sekitar Amerika Utara dan Eropa, artinya apakah dengan cuplikan dari Amerika Utara dan Eropa sudah cukup untuk diambil sebagai cuplikan kerak bumi.
2.  Jenis-jenis batuan kurang merata
3.  Semua cuplikan dianggap sama (dinilai sama), maksudnya dalam menganalisa satu jenis batuan misalnya dengan mengambil 1 kg maka hasilnya dianggap sama. Padahal dengan mengambil 1 kg dari satu jenis batuan tidak mungkin hasil yang diperoleh dapat mewakili jenis batuan tersebut.
Sumber lain :
1.  Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan. Terbagi 3,yaitu :
a.Batuan beku dalam
b.Batuan beku gang/korok
c.Batuan beku luar atau lelehan
2.  Batuan Sedimen atau Endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan bahan-bahan yang terbawa oleh air atau angin.Terbagi 3, yaitu :
a.Batuan sedimen klastika
b.Batuan sedimen kimia
c.Batuan sedimen organik
3.  Batuan Metamorf adalah batuan beku atau sedimen yang berubah sifat dan bentuknya karena mengalami peningkatan suhu.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
·      Kulit bumi terdiri dari batuan dimana gelombang suara bergerak dengan kecepatan lebih tinggi daripada kecepatan di kerak bumi.
·      Lapisan atas kulit bumi terdiri dari lapisan yang rapuh dan sangat kuat disebut sebagai lithosphere.Dibawah lithosphere, dengan ketebalan 100 km, merupakan zone plastis disebut sebagai asthenosphere.
·      Keberadaan ini dihubungkan dengan air yang berada dalam mineral atau bagian material batuan yang mudah meleleh atau bahkan kedua duanya.
·      Batu-batu meteor yang jatuh di permukaan bumi yang berasal dari angkasa juga dipertimbangkan sebagai material penyusun kulit bumi.

Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan).  Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi.
SIKLUS BATUAN
Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam dan sifat batuan adalah sangat penting. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur.
1. kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
2. tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
3. struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4. proses pembentukan
Hablur merupakan padatan yang bangun dalamnya tertentu karena susunan atom-atom atau ion-ionnya.Penghabluran adalah pembentukan hablur jika suatu zat berubah dan keadaan cair/gas menjadi padat atau dapat juga dari suatu larutan.
Miska sanda lembang H31110277
Dari buku diktat geokimia hal 44-46
         Golschmidt beranggapan apabila memungkinkan untuk mendapatkan suatu cuplikan rata rata dari sejumlah besar kulit bumi yang utamanya terdiri dari batuan kristal maka analisanya memberikan suatu gambaran nyata mengenai komposisi kulit bumi secra keseluruhan. Analisa ini dianggap lebih dari analisa Clark. Ada perbedaan analisa dengan hasil sebelumnya dimana kadar FeO, MgO dan CaO lebih banyak karna dianalisis pada dasar laut. 
          Analisa terus berkembang untuk penentuan pada unsur unsur komposisi kulit bumi dengan jumlah kecil. Metodenya antara lain analisa kuantitaif, kolorimetri, pengaktifan netron dan pengenceran isotop. Dari hasil analisa ini didapati 99% kerak bumi yaitu O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg. Dan oksigen nampak lebih banyak.
Dari sumber lain :
        Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida. Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.(http://www.sisilain.net/2011/03/struktur-dan-lapisan-bumi.html)         
        Ada banyak definisi tentang geokimia, tetapi definisi yang dilakukan oleh Goldschmidt menekankan pada dua aspek yaitu:
A. Distribusi unsur dalam bumi (deskripsi)
B. Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut di atas (interpretasi)
    Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti atom.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya. (http://ilmupertambangan.info/2011/10/30/eksplorasi-geokimia.htm)

Andi Agung Perdana

Sumber : Buku Diktat

Dari perhitungan berdasarkan presentase atom didapati ada lebih 60% oksigen dan berdasarkan persen volume jumlahnya adalah lebih dari 90% O­2. Jadi dapat dikatakan bahwa kulit bumi sesungguhnya terbungkus oleh anion oksigen yang telah terikat oleh silicon dan oleh ion-ion logam lainnya. Dari kejadian ini goldschimidt berpendapat bahwa lithosfer bisa dinamakan oxysphere.
2. hasil dari pemakaian ketiga metode tampak bahwa unsur-unsur yang memegang peranan atau yang mempunyai potensi ekonomi ternyata terdapat jumlah sedikit di bumi kita. Misalnya tembaga terdapat kelimpahan lebih sedikit disbanding dengan zincronium (Cu = 55 ppm dan Zr = 160 ppm). Begitu juga kelimpahan Pb lebih sedikit dibandingkan dengan Gallium (Pb = 13 ppm dan Ga = 15 ppm). Sedangkan Mercuri lebih panjang disbanding dengan logam-logam jarang lainnya (Hg = 0,08 ppm dan La = 30 ppm). Juga kelimpahan relative misalnya Rubidium dan dalam jumlah yang hamper sama banyak dengan Nikel. Vanadium kelimpahannya lebih banyak dari pada Arsenit. Ada juga unsur didapati dalam kulit bumi terdapat dalam jumlah besar dan ia tersebar dan tidak terkumpul misalnya didapati kelimpahannya kecil tetapi pemakaiannya lebih besar. Jadi adanya suatu unsur didapati pemakaiannya lebih banyak dari pada unsur lain karena sifata dari pada unsur tersebut serta kelimpahan dan pemakaiannya.
Biasanya beberapa unsur yang ada di dalam kulit bumi terdapat dalam jumlah besar tetapi mereka terdispersi ke seluruh mineral-mineral lainnya sehingga ia tidak pernah terjadi atau didapati dalam bentuk terkonstruksi. Unsur semacam ini oleh Vernadsky dinamakan unsur disperse misalnya; Rubidium = 99 ppm terdispersi didalam mineral Kalium; Ga = 15 ppm terdispersi didalam mineral Aluminium. Unsur-unsur lain seperti Titanium dan mereka terdispersi dalam segala macam jenis batuan, sehingga kadang0kadang unsur-unsur seperti ini tidak terkumpul.
Adapun availability (pemakaian) setiap unsur ditentukan oleh :
1.      Kemampuannya untuk membentuk suatu mineral tertentu yang didalamnya mempunyai unsur utamanya.
2.      Mineral tidak terdispersi didalam batuan.
3.      Kemampuan manusia untuk mengambilnya. Misalnya mineral-mineral Clay merupakan sumber Aluminum yang paling besar disbanding dengan Bauksit, tetapi masalahnya ekstraksi Al di dalam mineral Clay memerlukan biaya besar. Contoh lainnya Magnesium lebih gampang diekstraksi dari air laut kandungan Mg-nya hanya 0,13% disbanding kandungan Magnesium 30% didalam Olivin.

Febrianti Rut Langan (H31110279)
Sumber: Diktat

KOMPOSISI BUMI SECARA KESELURUHAN
    Komposisi bumi secara keseluruhan ditentukan dari jumlah relatif dari selimut dan inti bumi. Tetapi komposisi pada kulit dan selimut bumi tidak dapat ditentukan sehingga dalam menentukannya dengan analisa pada meteorit Chondrits, karena komposisi kulit dan selimut bumi sama dengan meteorit Chondrits. Untuk hal berikut ini diberikan beberapa anggapan-anggapan yaitu:
1. Logam lakur Fe-Ni dalam inti bumi dianggap sama kompisisinya dalam meteorit Chondrits, juga termasuk di dalam 15.3%FeS di dalam meteorit-meteorit ini.
2. komposisi selimut di tambah kerak ini dianggap sama dengan komposisi oksida teutama silikat ditambah fosfat dalam Chondrits.
Komposisi Bumi (%)
NAMA
LOGAM
TROILETE
SILIKAT
TOTAL
Fe
24,58
3,37
6,68
34,63
Ni
2,39


2,39
Co
0,13


0,13
S

1,93

1,93
O


29,53
29,53
Si


15,210
15,210
Mg


12,70
12,70
Ca


1,13
1,13
Al


1,09
1,09
Na


0,57
0,57
Cr


0,26
0,26
Mn


0,22
0,22
P


0,10
0,10
K


0,07
0,07
Ti


0,05
0,05
TOTAl
27,10
5,30
67,60
100,00
Penjelasan untuk tabel:
Kira-kira 90% dari bumi tersusun ari empat unsur yaitu :Fe, O, Si dan Mg. Unsur lain yang terdapat lebih besar dari 1% hanya Ni, Ca, Al dan S. dan hanya tujuh unsur terdapat antara 0.01% yaitu Na, K, Cr, Co,P, Mn dan Ti.

 Sumber lain :Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Chondrits yang berbatu-batu meteorit yang belum dimodifikasi karena pencairan atau diferensiasi dari tubuh induk. Mereka terbentuk ketika berbagai jenis butir debu dan kecil yang hadir di awal tata surya bertambah untuk membentuk primitif asteroid . Yang menonjol di antara komponen yang ada dalam chondrite adalah misterius chondrules , berukuran milimeter objek yang berasal tetesan sebebas mengambang, cair atau sebagian cair di ruang angkasa; chondrules yang paling kaya akan silikat mineral olivin dan piroksen . Chondrites juga mengandung refraktori inklusi (termasuk Ca-Al Inklusi ), yang antara objek-objek tertua untuk membentuk di tata surya, partikel logam kaya Fe-Ni dan sulfida, dan biji-bijian terisolasi mineral silikat. Sisa chondrites terdiri dari halus (berukuran mikrometer atau lebih kecil) debu yang baik dapat hadir sebagai matriks batuan atau dapat membentuk rims atau mantel sekitar chondrules individu dan inklusi refraktori. Tertanam dalam debu ini adalah butir presolar , yang mendahului pembentukan tata surya kita dan berasal tempat lain di galaksi. Kebanyakan meteorit yang ditemukan di bumi adalah chondrites: 86,2% dari jatuh disaksikan adalah chondrites, seperti juga mayoritas meteorit yang ditemukan. Saat ini ada lebih dari 27.000 chondrites dalam koleksi dunia. Batu individu terbesar yang pernah ditemukan, beratnya 1770 kg, merupakan bagian dari Jilin mandi meteorit dari 1976. Chondrite jatuh berkisar dari batu tunggal untuk mandi yang luar biasa yang terdiri dari ribuan batu individu, seperti yang terjadi di Holbrook jatuhnya 1912, di mana 14.000 diperkirakan batu menghujani utara Arizona

Muhammad Niswar Yunus (H31110281)
Sumber : buku diktat Hal 51- 52
Perbandingan kelimpahan relatif unsur – unsur antara bumi secara keseluruhan, kulit bumi, meteorit dan matahari. Berdasarkan tabel 7 pada halaman 51 bahwa kelimpahan relatif unsur di dalam kulit bumi adalah berbanding komposisinya dengan bumi. Berdasarkan diktat halaman 52 paragraf kedua Bumi dibentuk oleh butiran – butiran kecil yang membentuk padatan planeisimal. Sebagai planetisimal kemungkinan adanya sejenis meteorit chindrits.
Sesungguhnya komposisi fasa ini didalam meteorit ditentukan oleh kesetimbangan di dalam sistem Fe-Mg-Si-O-S dimana dalam sistem ini oksigen jumlahnya lebih banyak dari belerang dan jumlah konsentrasi  dari kedua oksigen dan belerang dan jumlah konsentrasi dari kedua oksigen dan belerang tidak cukup untuk bergabung secara sempurna dengan seluruh unsur – unsur logam yang ada.
Sumber lain :
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%), dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%), dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10]
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur, dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
Teori Planetisimal adalah salah satu teori yang menerangkan tentang proses pembuatan Tata Surya. Teori ini dicetuskan oleh seorang astronom bernama Forest Ray Moulton dan seorang geolog bernama Thomas C. Chamberlin dari Universitas Chicago, yang kemudian namakan teori mereka ini dengan nama Teori Planetisimal.
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan daya pasang di bagian gas Matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik Matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya kemudian berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi planet yang ada sekarang, termasuk Bumi.
Berdasarkan gelombang seismic struktur internal bumi dapat dibedakan menjadi tiga komponen utama, yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).
· Inti bumi (core)
Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.
Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
· Mantel bumi (mantle)
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.
Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer.
· Kerak bumi (crust)
Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km. kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982)dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.
Kerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya di sebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km (Condie !982) rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.
Disamping perbedaan ketebalan dan berat jenis, umur kerak benua biasanya lebih tua dari kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun atau Jura. Umur ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua yaitu sekitar 3800 juta tahun. Penyebab perbedaan umur ini akan dibahas pada bab selanjutnya.
Waode Veby
Sumber :Buku Diktat
Fe yang mempunyai kelimpahan lebih besar daripada Mg dan Si paling mudah  tereduksi menjadi logam. Jadi , dengan adanya Fe yang mempunyai afinitas lebih besar terhadap sulfur maka dihasilkan suatu sistem yang terdiri dari 3 fasa yang tidak bercampur.
Distribusi dalam bumi tidak ditentukan oleh unsur-unsur berat tetapi ditentukan oleh sifat-sifat konfigurasi unsur di dalam bumi.
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10]
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida. Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.


Muh. Arham Yunus
H311 10 902
PENGGOLONGAN UNSUR SECARA GEOKIMIA
Dari Buku  halaman 54
Goldsmidt pada tahun 1923 membagi unsur menjadi 4 bagian yakni, Siderophile, Chalchophile, Lithophile, dan Atmophile.
Pengelompokan unsur kedalam 4 bagian berdasarkan pada afinitas mereka terhadap logam besi, sulfida, silikat dan atmosfir.
Unsur yang mempunyai afinitas terhadap logam besi termasuk kelompok Siderophile.
Unsur yang mempunyai afinitas terhadap sulfida termasuk kelompok chalchophile.
Unsur yang mempunyai afinitas terhadap silikat termasuk kelompok Litophile.
Dan unsur yang mempunyai afinitas terhadap atmosfir termasuk kelompok Atmophile.
Pengelompokkan unsur secara geokimia didasarkan pada pengukuran distribusi mereka diantara 3 fasa, yaitu fasa logam, fasa sulfida dan fasa silikat.
Sumber lain : http://id.wikipedia.org/wiki/Meteorit
Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan bumi. Disebut juga meteor setelah menembus atmosfer bumi tetapi belum mencapai permukaan bumi. Meteor merupakan asteroid kecil dari luar angkasa yang tertarik oleh gravitasi Bumi, ketika memasuki atmosfer bumi terjadi gesekan udara di lapisan ionosfer menyebabkan meteor menjadi panas dan terbakar menimbulkan cahaya terang sehingga kadang kala disebut bintang jatuh. Jika batu meteor sangat besar tidak habis di lapisan udara ionosfer maka akan jatuh sampai ke Bumi yang disebut Meteorit. Di Indonesia, meteorit bisa ditemukan di musium geologi Bandung.Meteorit adalah bahan baku pamor keris yang disukai para Empu. Keris yang mendapat campuran meteorit biasanya ringan namun sangat kuat karena mengandung logam langka, seperti titanium.



Herlina rasyid
H311 190 904
Metode peleburan terhadap jenis mineral di dapatkan adanya pengelompokkan unsur-unsur yaitu senyawa-senyawa silikat yang kaya dengan besi dan tembaga sulfida serta logam besi. Sedangkan bagi unsur-unsur dn=engan konsentrasi dalam jumlah kecil yang terdapat di dalam masing-masing fasa yang berbeda dilakukan oengukuran secara spektrografik ternyata memberikan koefisien distribusi yang sesuai seperti yang telah di tentukan dari pengujian meteorit.
Penggolongan unsur secara geokimia terbagi menjadi empat golongan yakni siderophile, chalcophile, lithophile, dan atmophile.
Pada pembagian tersebut terdapat beberapa unsur yang masuk dalam lebih dari satu golongan hal ini di sebabkan distribusi unsur tidak di tentukan oleh sifatnya saja tetapi juga di tentukan oleh kondisi mereka yaitu temperatur, tekanan, dan lingkungan kimia dari sistem sebagai satu keseluruhan.


Hariyono Suyono
Sumber Buku Diktat
Penggolongan Unsur Secara Geokimia
                Menurut Goldscmdt pada tahun 1923 menyatakan perlunya diadakan diferensiasi unsure secara geokimia. Untuk hal ini ia membagi unsure dalam 4 kelompok besar yakni :
1.       Siderophile
2.       Chalcophile
3.       Lithophile
4.       Atmophile
Pengelompokkan semua unsure ke dalam 4 kelompok atas afinitas mereka terhadap logam besi, sulfide, silikat, dan atmosfir.
                Menurut Brown dan Patterson mengambarkan bahwa bagi unsure yang mempunyai potensi positif yang tinggi sekitar (1-3) volt misalnya pada logam alkali dan logam alkali tanah adalah termasuk dalam logolongan Lithophile. Sedangkan logam-logam mulia yang mempunyai potensi negative yang tinggi adalah Siderophile. Dan unsure –unsur yang berada diantara kedua daerah potensial di atas umumnya tergolong dalam golongan Chalcophile.





Masdir(H31110909)
Sumber : Buku
Berdasarkan atas bagaimana SiO4 ini tersusun maka dapat digolongkan beberapa golongan senyawa silikat sebagai berikut :
1.      Bentuk tetrahedral bebas
Dalam bentuk ini dijumpai ada 1 Si dan 4 O yakni SiO4. Bentuk semacam ini adalah bidang empat yang dinamakan golongan Nesosilikat, sebagai contoh terdapat dalam mineral Fosterite : Mg2 SiO4.
2.      Dua bidang empat bergabung jadi satu dengan menggunakan 1 atom O bersaka dalam penggabungan misalkannya Si2O7.
Bentuk golongan mineral ini dinamakan Sorosilikat, sebagai contoh mineralnya adalah abermanite : Ca2MgSi2O7. Gambar struktur sebagai berikut :



Gambar : Struktur Abermanite


Dalam bentuk cincin yang besar gambarnya sebagai berikut :


Gambar : Struktur Abermanite (dalam cincin besar)

3.      Bentuk rantai yang dinamakan Inosilikat, dalam bentuk ini ada dua kemungkinan bentuk jenis rantainya yakni :
a.       Rantai tunggal
b.      Rantai rangkap
Untuk rantai tunggal didapati perbandingan antara Si dan O = 1 : 3


Gambar : bentuk rantai tunggal Inosilikat (SiO3)

Sumber lain :
http://www.scribd.com/doc/57532673/Laporan-MO-acara-3
Struktur Silikat
Golongan silikat merupakan mineral yang terpenting mengingat bahwa 25% dari mineral-mineral yang diketahui berupa silikat. Mereka ini membentuk 90% lithosfer.
Satuan struktur dasar dari semua silikat ialah tetrareader dimana atom-Si dikelilingi oleh 4 atom-O. didalam tetrareader bola-bola-O dengan radius 1,32 AE (satuan Angstrom) terdapat ion-Si+, dengan radius 0,39 AE.
Silikat-silikat brupa kisi ion-ion (ionentralies), dimana anion-anionnya Si-O atau Si-Al-O sedangkan kation-kationnya ialah unsur-unsur elektro-positif.
Telah lama diketahui bahwa perbandingan Si : O dalam silikat dapat mempunyai macam-macam nilai. Dalam silikat-silikat, maka tetrareader-tetrareader-SiO4 dapat berada dalam 4 cara yang berbeda-beda:
a. Dalam gugus-gugusan.
b. Dalam bentuk rantai.
c. Dalam bentuk lapisan-lapisan.
d. Dalam bentuk susunak kisi berdimensi tiga.

STRUNZ (1941) bembagi silikat-silikat dalam beberapa golongan yaitu:
1. Inosilikat
2. Nesosilikat
3. Tektosilikat
4. Sorosilikat
5. Phyllosilikat
6. Siklosilikat.

Dalam pembahasan ini khusus akan membahas tentang Inosilikat dan Nesosilikat.
1. Inosilikat

Inosilikat (Chain Structure) (inos = serabut) dimana tetrareader-tetrareader-SiO4 membentuk rantai yang rendah dan tidak terbatas panjangnya.
Jika dua dari oxygens digunakan bersama dalam suatu cara untuk membuat satu rantai panjang terhubung SiO4 tetrahedra, kita mendapat satu rantai silikat atau inosilicates. Dalam hal ini dasar unit struktural Si2O6-4 atau SiO3-2. Kelompok ini
merupakan dasar bagi kelompok pyroxene mineral, seperti orthopyroxenes (Mg, Fe) SiO3 atau clinopyroxenes Ca(Mg,Fe)Si2O6.
Gambar 2.1. Struktur model inosilikat
Terdapat dua macam perluasan berdimensi satu yang terdiri atas tetrareader-tetrareader-SiO4 yang saling berhubungan.
1) Rantai SiO4 yang tunggal/sederhana

Rantai disini merupakan keseluruhan panjang dari suatu Kristal.
Contoh-contoh mineralnya yaitu:
a. Golongan Amfibol
 Anthophyllit
 Deret tremolo-actinolit
Tremolit
Actinolit
 Deret hornblende
Hornblende
Arfvedsonit
b. Golongan piroksin
 Deret enstatit
Enstatit
Hyperstene
 Deret diopsit
Diopsit
Augit
Aegirit
Jadeit
Spodumen

Rhodonit MnSiO3
Wallastonit CaSiO3
Pectolit Ca2NaSiO8(OH)
Chrysocolla CuSiO3.2H2O
(a)
(b)
Gambar2.2. inosilikat: perspektif (a) dan proyeksi (b)
(SiO3)2-
2) Rantai SiO4 yang majemuk/ganda

Keadaan ini terdapat pada amfibol-amfibol (Si4O11)6-. Pita-pita disini merupakan penyambungan-penyambungan dari (SiO4O11)”””. Dalam segi-6 yang dibentuk ion-ion O” terdapat cukup tempat bagi gugusan-OH yang tidak memerlukan yang lebih luas daripada ion-ion-O” (1,32 AE) tetapi juga untuk ion-F” dimana radiusnya sebesar 1,33 AE. Bila Al menduduki sebagian daripada tempat Si maka dalam kisi kristal akan terikat ion-ion positif yang bervalensi satu seperti ion-K, sehingga akan netral lagi sifat kisi Kristal tadi.
Sudut-sudut belahannya sebesar 87o pada piroksin-piroksin dan 124o pada amfibol-amfibol, ditentukan oleh tipe/jenis rantai yang berbeda-beda ini. Keadaan ini berjalan sejajar dengan sumbu-c kristalografis. Hubungan rantai yang satu dengan yang lain disambung logam. Pengikat ini ternyata lebih lemah daripada ikatan rantai-SiO4 sehingga bidang belahannya selalu terjadi diantara rantai-rantainya. (lihat gambar 2.3)
(a)
(b)
Gambar 2.3. Rantai SiO4 majemuk: perspektif (a) dan proyeksi (b)

2. Nesosilikat

Nesosilikat (Independent Tetrahedral Structure) (neso = pulau) dimana tetrareader-tetrareader-SiO4 tunggal pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh kation-kation.
Jika sudut oxygens tidak dibagi dengan SiO4-4 tetrahedrons, setiap tetrahedron akan terisolasi. Dengan demikian, kelompok ini sering disebut sebagai pulau grup silikat. Unit struktural dasar kemudian SiO4-4. Dalam kelompok ini dibagi dengan oxygens kelompok oktahedral yang mengandung kation lain seperti Mg+2, Fe+2, atau Ca+2. Olivin merupakan contoh yang baik (Mg,Fe)2SiO4.
Gambar 2.4. Struktur model Nesosilikat O = Si
Orthosilikat-orthosilikat yang sederhana mengandung gugusan-gugusan SiO4 yang diduduki oleh kation-kation. Struktur modelnya dapat dilihat pada gambar 2.2, dimana tetrareader ini dibayangkan terdiri atas 4 bola-O dengan radius 1,32 AE dan pada titik beratnya terdapat bola-bola Si dengan radius 0,39 AE.
Contoh-contoh mineral:
1) Sillimanite

Sillimanite adalah ortorombik dengan baik (010) belahan dada. Hal ini biasanya terjadi pada kristal berserat panjang yang panjang lambat, dengan kepunahan sejajar dengan (010) belahan dada. Di bagian berbaring di (001) yang menunjukkan berkembang dengan baik (110) bentuk, perpecahan biasanya terlihat memotong kristal seperti yang ditunjukkan di sini.
Birefringence maksimum umumnya dipandang antara 2O kuning ke 2O merah. Biaxial Sillimanite adalah positif dengan 2V dari 21 - 31o.
2) Andalusite

Andalusite juga ortorombik, tetapi menunjukkan karakter cepat panjang. Hal ini biasanya cenderung terjadi sebagai kristal kuning euhedral dengan birefringence maksimum tipis 1O bagian antara 1O kuning dan merah. Kadang-kadang menunjukkan lemah Pleochroism dengan a = merah muda, b = g = kuning kehijauan. Beberapa varietas menunjukkan salib, disebut chiastolite salib, yang terdiri dari
karbon kecil kristalografi inklusi berorientasi sepanjang arah (lihat ilustrasi di halaman 492 dari Klein & Dutrow). Andalusite umumnya terjadi sebagai Kristal dengan euhedral hampir persegi prisma. Itu Biaxial negatif dengan 2V = 73 - 86o.
3) Kyanite

Kyanite adalah triclinic dan dengan demikian menunjukkan kepunahan cenderung relative terhadap yang baik (100) dan (010) perpecahan dan (001) perpisahan. Di tangan specimen kyanite umumnya berwarna biru pucat, tetapi jelas pucat biru di bagian tipis. Karena perpecahan dan perpisahan yang baik, dua perpecahan atau partings terlihat di setiap orientasi kristal di bagian tipis. Perpecahan ini berpotongan di sudut-sudut selain 90o dan dengan demikian tampak seperti Genjang dalam dua dimensi. Karena telah Kyanite lega tinggi dibandingkan dengan mineral lain dengan yang biasanya terjadi, ia berdiri di bagian tipis dan kadang-kadang tampaknya memiliki warna kecoklatan. Warna ini lebih karena lega yang tinggi dan banyak perpecahan bukan karena penyerapan selektif. Biaxial Kyanite adalah negatif dengan 2V = 78-83o



Nama : Asrar Rahman S (H31110910)
DARI BUKU
Contoh jenis  mineral inosilikat rantai rangkapl yaitu enstatite (MgSiO3 ).
Untuk rantai rangkap didapati  perbandingan antara Si dan O = 11 : 4. Bentuk rantainya adalah seperti   berikut: 
              
 
   
 



Struktur rantai rangkap Si4O11
  DARI SUMBER LAIN ; Deer, W. A., Howie, R. A., and Zussman, J. (1992). An introduction to the rock-forming minerals (2nd ed.). Harlow: Longman ISBN 0-582-30094-0
Enstatite adalah endmember magnesium mineral silikat piroksena rangkaian enstatit (MgSiO3) - ferrosilite (FeSiO3). Magnesium anggota-anggota kaya rangkaian larutan padat adalah batu biasa membentuk mineral-minera danl ditemukan di batu-batu berapi-api dan metamorfik. Komposisi menengah, (Mg, Fe)SiO3, menurut sejarah dikenal sebagai hipersten.
            Satu keragaman hijau zamrud enstatit adalah disebut krom enstatit dan memotong seperti batu permata. Warna hijau disebabkan oleh sisa-sisa kromium, maka nama varietal. Sebagai tambahan, bronzit juga terkadang digunakan seperti batu permata.
4. Struktur  Filosilikat (dari bahasa Yunani φύλλον phyllon, daun), atau silikat lembaran, membentuk lembaran paralel silikat tetrahedra dengan Si2O5  atau dengan jumlah rasio antar atom O dan Si = 5 : 2. Bentuk rantainya adalah sebagai berikut:
 

 


                                                                                                                                     
                                                                 Struktur Si2O5
DARI SUMBER LAIN:  http://id.wikipedia.org/wiki/Kuarsa
5. Tektosilikat, atau "silikat kerangka", memiliki kerangka tiga dimensi tetrahedra l dengan SiO2 atau rasio 1:2. Kelompok ini membentuk hampir 75% kerak Bumi. Semua tektosilikat, kecuali kelompok kuarsa, berupa aluminosilikat.
                Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.
Kuarsa merupakan mineral paling umum di wajah Bumi. Ditemukan di hampir setiap lingkungan geologis dan paling tidak sebuah komponen hampir setiap jenis batu. Ia kerap disebut dengan mineral primer, >98%. Ini juga paling berbeda dalam hal jenis-jenis, warna-warna dan bentuk-bentuk. Keragaman ini terjadi karena kelimpahan dan distribusi yang tersebar luas kuarsa. Kolektor bisa dengan mudah memiliki ratusan contoh-contoh kuarsa dan tidak memiliki dua itu adalah sama disebabkan oleh banyak kategori besar.


DARI SUMBER LAIN: Louderback, George Davis. Bentiote, A New California Gen Mineral. Bulletin of The Department of Geology, Vol. 5, No. 9. University of California Publications. July, 1907

6. Benitoite (ben-EE-toe-ite) adalah mineral silikat titanium barium biru langka, ditemukan di hydrothermally mengubah serpentinit. Benitoit fluoresces dalam sinar ultraviolet gelombang pendek, muncul biru terang untuk putih kebiru-biruan dalam warna. Semakin jarang terlihat jelas untuk kristal-kristal benitoit putih merah fluoresce dalam sinar UV gelombang panjang.

DARI BUKU
            Bentuk mineral dari golongan Cyclosilikat dengan perbandingan jumlah antara So dan O = 6 : 18. Jenis mineral  ini yakni Benitoite (BaTiSiO3).
                                                                                                           
                                                                                                                                 Benitoite

0 komentar:

Posting Komentar

 
Site Meter